Cerita ini diambil dari pengalaman pribadi salah satu teman terbaik ku, kami begitu dekat dan sering bercerita satu sama lain. Namanya aku samarkan menjadi fitri. Cerita ini terjadi sebelum kami bertemu.
Fitri adalah sosok yang kuanggap seperti kakak bagiku, dia begitu dewasa dan tegar. Dia dilahirkan dari keluaraga yang sederhana, Sejak kecil ia dituntut mandiri, lahir dari kelurga yang tidak kaya menjadikannya berfikir keras untuk tetap maju, ia termasuk siswi yang pintar dan berhasil mendapatkan beasiswa hingga sampai SMA. Terkadang ia merasa putus asa dengan kehidupannya. Hingga suatu hari Seorang lelaki datang menghampiri hatinya, benar fitri telah jatuh cinta. Sejak saat itu ia mulai merasakan keindahan dunia, dunia seolah tersenyum padanya. Lelaki itu adalah deni teman sekelasnya, Deni adalah siswa pindahan dari sekolah lain. Karena fitri menyukainya ia melakukan segala hal agar bisa dekat dengan deni, waktu berlalu deni pun menjadi dekat dengan fitri. Mereka selalu bersama dan berbagi cerita, deni begitu perhatian begitu juga fitri yang rela mengorbankan apapun untuknya. Fitri sudah mantap dan berfikir bahwa deni juga memiliki perasaan padanya.
Fitri adalah sosok yang kuanggap seperti kakak bagiku, dia begitu dewasa dan tegar. Dia dilahirkan dari keluaraga yang sederhana, Sejak kecil ia dituntut mandiri, lahir dari kelurga yang tidak kaya menjadikannya berfikir keras untuk tetap maju, ia termasuk siswi yang pintar dan berhasil mendapatkan beasiswa hingga sampai SMA. Terkadang ia merasa putus asa dengan kehidupannya. Hingga suatu hari Seorang lelaki datang menghampiri hatinya, benar fitri telah jatuh cinta. Sejak saat itu ia mulai merasakan keindahan dunia, dunia seolah tersenyum padanya. Lelaki itu adalah deni teman sekelasnya, Deni adalah siswa pindahan dari sekolah lain. Karena fitri menyukainya ia melakukan segala hal agar bisa dekat dengan deni, waktu berlalu deni pun menjadi dekat dengan fitri. Mereka selalu bersama dan berbagi cerita, deni begitu perhatian begitu juga fitri yang rela mengorbankan apapun untuknya. Fitri sudah mantap dan berfikir bahwa deni juga memiliki perasaan padanya.
“ Kamu tahu,,saat ini aku ingin sekali punya seorang kekasih..” Sahut Deni pelan di taman tempat biasa deni dan fitri bersama. Fitri tersenyum manis, Ia yakin itu untuk dirinya.
“Benarkah? Apakah kamu sudah menemukan orang yang tepat??” Tanya fitri pelan namun antusias.
Deni tersenyum menatap fitri dan mengangguk. Fitri semakin salah tingkah.
Hari terus berlalu, fitri sudah tidak sabar dengan pernyataan deni tentang perasaannnya, hingga pada suatu hari deni mengajak fitri bertemu di taman tempat biasa mereka bersama. Fitri tersenyum girang mantap dan yakin deni akan menyatakan perasaannya.
Fitri sudah berdiri mematung di taman sejam lebih awal, ia mengenakan pakaian paling cantik yang pernah ia punya, Ia yakin deni akan semakin jatuh cinta jika melihatnya. Waktunya pun tiba, deni sampai tepat waktu ia membawa setangkai bunga mawar di tangannya, ia tersenyum tampan saat melihat fitri sudah terlebih dahulu menunggu.
“Hemm,,kamu terlihat semakin cantik, fit..” Sahutnya sambil memulai pembicaraaan.
“Duduklah, aku ingin katakan sesuatu” Suruh deni sambil duduk dan meletakan bunganya di samping. Fitri menatap terus bunga itu, ia merasa risih karena bunga itu bukan bunga yang disuakainya.
“ Hemm,,den,,bunga itu??” Tanya fitri pelan. Deni melirik kesamping dan melihat bunga yang tergeletak di sampingnya.
“ Owh ya,,ini bunga untuk orang yang aku suka.” Jawab Deni tanpa ragu. Fitri terdiam mengangguk.
“Tapi,,kau tahu aku tidak suka bunga mawar..” Sahut fitri.
“Yah,,aku tahu..” Jawabnya singkat. Fitri tidak menghiraukan jawaban deni, yang ia tunggu adalah ucapan deni tentang hatinya.
“ Fit,,aku mau bilang,,kalau sebenarnya… aku….” Sahut deni terbata, fitri tersenyum manis.
“ Apa??bilang aja…” Jawab fitri pelan dengan hati yang tak karuan . Deni merasa gusar.
“Ak..U….” Ucapan deni terhenti ketika seorang wanita yang amat cantik menutup mata deni dengan kedua belah tangannya. Fitri terkaget, bagaimana mungkin saat seperti ini muncul orang lain. Namun wajah heran fitri berubah saat ia melihat ekspresi wajah deni yang sumringah.
“ kamu udah datang? “ Tanya deni pada wanita cantik itu sambil memegang erat tangannya. Wanita itu tersenyum dan mengangguk.
Fitri semakin bingung, “ Hemmhh,,Den,,,???” Tanya fitri heran dan penasaran tentang apa yang terjadi.
“ hemmh,,,fit,,kamu tahu kan kalau aku ingin punya kekasih??” Tanya deni memastikan, Fitri mengangguk pelan.
“Dan aku udah nemuin orangnya,,ini vira anak temannya mama,,kami sudah dekat dua minggu ini..dan tadi aku mau bilang kalau aku dan vira di JODOHIN,,,” tutur deni sambil berseri-seri tanda senang.
Fitri termangu bagaikan patung, kata-kata yang meluncur dari mulut deni bagaikan petir yang menyambar seluruh tubuhnya, hatinya tiba-tiba panas dan terasa sakit, jantungnya seolah berhenti berdetak, aliran darah memuncak dan berkumpul di kepalanya. Saat itu yang ia inginkan adalah menghilang dan pergi untuk selamnya.
“Benar kah??” Tanya fitri kaku dan tanpa ekspresi.
“ hemmh,,,tentu saja,,kamu adalah sahabat terbaik ku,,makanya kamu orang pertama yang kuberitahu berita gembira ini,,” Sahut deni sambil tersenyum. Fitri mencoba tersenyum tapi tidak bisa bibirnya kaku, syarafnya tidak mau merespon.
“ owh,,,bb,,bunga itu??” Tanya fitri terbata mencoba mengalihkan pembicaraan berharap ada hal lain yang lebih menyenangkan hatinya.
“ owh iya aku hampir lupa..ini buat vira,,aku sengaja bawa,,gak mungkin ini buat kamu fit soalnya aku tahu kamu gak suka mawar..” jawab Deni tanpa ragu. Lagi-lagi hati fitri seperti tercabik dan tersayat kedua kalinya. Semua anggapan dan harapannya seolah hilang dan musnah di depan matanya. Fitri mengulurkan tangannya, mencoba menguatkan dirinya.
“ Se,,selamat,,ya..?” Agak sakit terdengar di mulut fitri. Ia membalikan badanya tak kuat menahan air mata yang mulai keluar membasahi pipinya.
“Fit,,kamu nggak apa-apa?” Tanya deni khawatir dan heran karena fitri mulai meniggalkan deni dan vira dan berjalan membelakangi mereka.
“ yeah,,,” jawab fitri singkat dan terasa pilu sambil mengangkat tangan kanannya tanda perpisahan tanpa berbalik menatap deni dan vira.
Tanpa arah fitri berjalan lunglai, ia tak tahu entah kemana, hatinya kini hancur lebur, air mata tak mampu di tahan, Ia duduk di bawah pohon dan menangis sejadi-jadinya. Ia memegang dadanya terasa sakit seolah tertusuk jarum, hembusan angin menerpa tubuhnya, ia menatap ke langit memandang seekor burung dari kejauhan terbang untuk menemui burung lain yang ada di pohon, tak lama ia tersenyum ia sadar cinta tidak bisa di paksakan, deni bukan jodohnya, dia yakin akan ada seseorang yang lebih baik sedang menuggunya bahkan mungkin sedang mencarinya karenadia percaya Tuhan selalu punya jalan yang terbaik buat hambanya.
Nas_phie ikut berpartisipasi dalam "Saweran Kecebong Tiga Warna "
Saaayyy... Kisah yang bagus, tapi keluarga cebong maunya kisah pribadi. Kalopun mengisahkan teman, dirimu harus terlibat langsung didalam kisah itu, seperti yang dikisahkan Abi Sabila, misalnya.
BalasHapusBoleh diganti, Say. Masih sempat kok. Okayy?? Keep smile...
hemmh,,bisa nggak ya di ganti,,waktunya kan besok mbak,,tapi makasih buat pemberitahuannya,,
Hapuswahhh.. buat lomba iia..?!?! moga menang iia ;)
BalasHapusmenarik sekali, kamu sangat kreatif deh.
BalasHapusbagus sekali ceritanya. ku tunggu cerita selanjutnya.
BalasHapusjangan putus asa, tetap semangat.
BalasHapus