Senin, 10 Februari 2014

Sarang laba-Laba Di Mana- Mana

Waahhhhhhhhhhh..................kangen,,kangen,,kangen banget sama blog kesayangan ini..setelah sekian lama hiatus sekarang bisa posting lagi,..* peluk erat.
Ketika buka nih blog keliatan banget banyak laba-laba yang harus dibersihkan, dari pojok sampe bagian paling dalem blog *udah kaya rumah aje :D 

Jujur aku malu, kenapa coba? aku termasuk salah satu orang yang ngga bisa nepatin janji. Beberapa postingan sebelumnya aku janji bakal posting dan rajin lagi tapi ternyata daku ingkari itu semua..maaapp ya blog ku sayang. 

Yah, emang banyak banget kejadian selama beberapa bulan ini ga pernah buka blog. Kalau harus di ceritain gue takut dimarahin mbah google karena melanggar guidlines nya saking banyaknya yang harus gue ceritain. Dimulai dari bahagia sampe nangis- nangis darah.

Yah, bener. Gue nangis senangis-nangisnya karena perasaan. Emang ya dunia ini hanya lah permainan hati..Issssssshhhhh .....*usep air mata. Dan yang udah bikin nangis, saya ucapkan terima kasih. *sungkem
Sebenernya aku  bingung mau posting apaan, yang penting aku bisa bersihin ni blog dari laba-laba yang begelantungan di blog. Aku mau mulai posting lagi, harus dan pasti itu ! sebagai bentuk menyibukan diri gue yang lagi sakit ini. *pelukbantal

Hari ini aku merasa flat,,flat banget. Entahlah, hanya aku yang tahu ini kenapa bisa terjadi. Susah move on itu sesuatu banget ya. Gue bingung kenapa bisa susah, kalian ada saran? 
Kayaknya cukup dulu postingan pertama ku yang setelah sekian lama hiatus dari blog. Aku bakal posting selanjutnya. Pasti itu pasti :D

Senin, 08 April 2013

Thanks To My Teacher

Hari ini badan terasa lemas, lagi kerja tiba- tiba buka fb dan ada gambar sekolah sma ku. Kok tiba-tiba kangen keadaan dan suasana disna ya..:'(

Gak perlu mikir panjang lebar, aku langsung search di google tentang sekolah SMAN 4 Pandeglang dan ketemulah dengan situs resminya, entah kenapa tiba- tiba tergerak untuk  menjadi member disana. Melihat foto guru-guru yang terpampang jelas disana membuat ku semakin merindukan mereka. Ini sekilas kehidupanku di sma 4 yang sudah memberika harapan sehinga aku bisa sekolah. Thanks…

Seorang gadis bernama nasphie, berjala lunglai ketika dinyatakan lulus dari SMP. Walau  nilai bagus dan prestasi bagus, fikirannya tidak lepas dari masa depannya melanjutkan sekolah. Bisakah dia melanjutkan ke sekolah SMA yang notabenenya membutuhkan biaya yang besar dan SPP tiap bulannya?

Disaat lamunannya terjaga, salah satu guru matematka di SMP nya mendekati . 
“ Kamu kenapa?” tanyanya ramah. Gadis itu tersenyum sambil mendekap amplop berisi formulir pendaftaran ke SMA.
“ Sini bapak lihat,,” sahutnya lagi. Gadis itu tetap tersenyum walau guratan di wajahnya terlihat sedih. Pak anton, guru matematika di smp nya itu tersenyum.
“Kamu mau melanjutkan ke SMA 4 Pandeglang?” tanyanya. Gadis itu menggagguk semangat.
“ Tapi saya ngga punya biaya nya pak,,masuknya aja sampe berjuta-juta,,,saya dapat dari mana..?” keluh gadis itu pelan. Pak anton terdiam sejenak, seolah berfikir keras.
  Sekarang pendaftaran terakhir?” tanyanya ramah. Gadis itu mengagguk tanda mengiyakan.
“ Yaudah, besok kamu bawa sertifikat penghargaan atas prestasi kamu di sekolah ini,, nanti bapak yang usahakan…kamu berdoa ya semoga bapak berhasil…” sahutnya sambil tersenyum, Spontan gadis itu tersenyum gembra, gurat kesedihannya seolah hilang tergantikan dengan binar kebahagiaan.
“ Pasti pak…makasih ya pak..” seru gadis itu sambil pergi dengan bahagia.

Singkat cerita gadis itu dinyatakan masuk ke SMA 4pandeglang, namun ia masih kebingungan untuk menemui pak Anton yang mengusahakan biayanya, karena walaupun diterima di sekolah SMA, jika belum membyar tetap saja belum terdaftar resmi.
“ Pak,,,gimana ?” tanya gadis itu berharap harap cemas setelah bertemu dengan pak anton. Guru itu membalasnya dengan senyuman. Gadis itu mengerti, dia tak perlu bertanya lagi, dia bahagia tersenyum dan mencium tangan gurunya.
“ Terima kasih pak….” Seru gadis itu sambl terisak.
“ Ya,,pihak sekolah mau meringankan beban pendaftaran kamu,,kamu hanya tinggal bayar setengahnya saja…dan untuk SPP selama 6 bulan kamu gratis,,,” sahut pak anton ramah sambil mengusap kerudungku.
 “Alhamdulillah,,makasih pak..” jawab gadis itu menahan tangis namun tersenyum bahagia.
“ Tapi,,,kalau kamu mau dapat gratis SPP lagi,,kamu harus pertahankan prestasi kamu dengan minimal masuk dalam tiga juara besar di sekolah….” Sahut pak anton lagi. Gadis itu tidak dapat berkata lagi, masa depannya, mimpinya untuk sekolah semakin jelas di hadapannya.
“ Saya mengerti pak,,,terima kasih….”

Waktu berjalan, gadis itu kini sekolah di SMAN 4 Pandeglang, sekolah dengan tingkat kebersihan nomor satu se provinsi, kedisiplinan dan kerja sama antar semua elemen dalam sekolah menjadikan SMA 4 adalah sekolah terpandang.
Gadis itu terus berusah belajar dan menonjolkan dirinya di sekolah, selalu berusha dekat dengan gurunya, menjadikan sekolah adlah rumah. Setiap semester gadis itu selalu berharap cemas akankah prestasinya menurun sehingga ia akan dibebankan dengan setumpuk bayaran.

Pada akhirnya, saat kelas XI semester satu, munculah siswa pindahan dari sekolah di kota dan brhasil menggeser peringkat satu si gadis. Walaupun hanya beda satu angka tetap saja ini menjadi pukulan besar buat si gadis. Fikirannya tentang bayaran sekolahlangsung menumpuk di kepalanya.

Siang itu dia dipanggil guru kesiswaan, dan ditanya tentang hal itu. Gadis itu hanya terdiam, dia sadar kelalaiannya sampai prestasinya turun satu angka. Tapi guru itu tersenyum, dia mengelaus tangan gadis itu yang berkeringat.
“ Tidak apa-apa…kamu hanya turun satu peringkat saja…semeseter depan harus peringkat satu lagi ya…” sahutnya pelan dan ramah. Gadis itu mengangkat kepalanya, matanya berkaca-kaca tidak percaya begitu baiknya sekolah ini.
“ Tapi bu,,apa tidak –apa-apa?” tanya gadis itu memastikan. Guru itu menggelengkan kepalanya.
“ Tidak nas….kamu sudah memberi banyak prestasi pada sekolah ini, perlombaan dan piagam-piagam di sekolah ini juga ada hasil dari kamu….kamu harus tetap semangat ya..” sahutnya. Gadis ini tidak dapat berkata-kata lagi, dia hanya menganggukan kepalanya.

Semester berikutnya, gadis ini dapat kembali seperti semula. Meraih peringkat yang telah diambil oleh siswi pindahan.  Yah, dia berhasil dan mampu lulus dari SMA 4 Pandeglang dengan prestasi yang baik.

Gadis ini adalah aku, yah aku sendiri yang begitu bodoh untuk menyadari betapa besar pemberian mereka kepadaku. Guru- guru di sekolah yang begitu baiknya memberikan ilmu mereka, bersabar terhadap murid-murid mereka yang terkadang mendoakan yang tidak baik, menceloteh dengan serampangan.

Terkadang aku lupa untuk mengucapkan ribuan terima kasih kepada guru-guruku tercinta yang telah memberkan kesempatan pada ku untuk sekolah. Aku janji, saat menjadi sukses nanti, kalianlah yang akan aku ingat selalu. Jika diberikan kesempatan, aku ingin memberikan prestasi lagi untuk sekolah ini. :"(

Kuucapkan ribuan terima kasih kepada guru di SMAN 4 Pandeglang, yang memberikan jalan dan mimpi yang hebat. Teruslah seperti itu, terimalah kami yang tidak mampu dalam hal material tapi kami akan membalasnya dengan prestasi yang emmbanggakan.

Rabu, 27 Maret 2013

Menyebalkan...!!!

Orang bilang kerja di rumah itu nyaman, gak terpaut waktu dan aturan. Kalian semua mau ngapain terserah. Kerja jam berapa gak bakal ada yang marahain, enak banget kan? Tapi kok aku malah ngerasa terbebani luar dalem kalau kerja di rumah…kok bisa? Jadi begini ceritanya pemirsah…….hh.hhh..hhh

Aku kerja sebagai marketing online di salah satu pusat penjualan obat herbal online di Indonesia Negara tercinta ini. Intinya aku bisa kerja dimanapun asalkan ada dua alat, computer/ laptop dan koneksi internet. Bos memang baik banget dalam urusan ijin dan sebagainya, dia bahkan membebaskan aku kuliah asalakan kerja disiplin. Siang gak kerja jadi gantinya malam.

Kemalangan muncul, computer di tempat kerja aku rusak, kata temen kantor bilang itu memory nya lah, hardisk nya lah, entah apanya lah yang jelas kalau CPU dihidupkan akan timbul suara merdu layaknya detik- detik bom mau meledak,,nat..nit..nut..gtuh….hayooo siapa yang tahu itu computer sakit apa?

Piihan terakhir aku Cuma ngeliatin temen kantor yang lagi kerja,,udah kaya mandor gak di gaji, bengong sambil mikir harga berasa sekarang berapa * aishhh napa nyambung kesono.

Dengan sigap, aku laporkan sakitnya si kompi ke pak bos, dan jawabannya sangat mengecewakan, dia hanya bilang, “ owh……” that’s it hanya owh…aku tetep bengong nunggu kalimat selanjutnya keluar tapi layaknya nunggu hujan di gurun pasir, aku pulang dengan wajah lemas. Tahu ujung-ujungnya aku yang harus nyadar diri. Aku yakin pak bos juga capek denger laporan lagi-lagi kompi rusak.

Jam itu juga aku langsung pulang ke rumah, tepatnya hari senin aku langsung liburan lagi. Awalnya sih senang, tapi lama-kelamaan aku kesel yang lain kerja dan dapat penjualan aku bengong di rumah gak ngapa-ngapain, penjualan juga ngilang. Akhirnya aku mutusin beli modem biar di rumah juga bisa kerja walau koneksi kadang mati-idup mati idup.

Hari rabunya, setelah mondar mandir kesana kemari beli modem, akhirnya aku bisa kerja..horeeee!. tapi koneksinya ya sallaaaamm bikin tangan gatal pengen banting. Gak sesuai banget sama iklan di tv,,nyebelin…..Skip masalah keleletan aku masih bisa sabar.

Yang bikin gak betah kerja di rumah adalah ketika kalian tiba-tiba ada di rumah kalian bakal ikut ngerasain ribetnya pekerjaan rumah. Nah loh itu lah yang aku rasain. Di kantor, kita berangkat jam 7 pagi ampe jam 4 itu focus sama kerjaan dan gak bakal ada yang berani ganggu. Bayangin ketika kalian ada di rumah, terutama jika kalian punya adik atau keponakan berumur sekitar 4 atau 5 tahun, hukumnya haram kerja di rumah.

Kamis pagi, aku baru aja buka laptop niatnya mau kerja. Tiba- tiba suara melengking kaka aku terdengar sampe ke pnjuru kamar dan bergema. “ ateu,,,tolong jagaain si faiz dulu tuh,,,dia main di jalan…!” gak banyak omong langsung aku keluar dan tarik tuh anak dari pinggir jalan, saran aku jangan punya rumah didepan jalan!


Sejam kemudian, aku bengong lagi depan layar laptop setelah berjuang menjaga keponakan aku yang memang Bengal. Dengan koneksi yang begitu lamban, aku masih berusaha untuk kerja daripada tidak sama sekali. Tak lama kemudian si bunda yang kini memanggil dengan suara khasnya.
“ateuu,,,,,tolong jemurin pakaian yang masih ada di mesin cuci tuh,,bunda lagi naggung masak ikan…” . aku dongkol, jelas dongkol segede gaban. Gak bayak omong aku lari ke dapur, buka mesin cuci sambil ngedumel sendiri, berharap ada peri datang nolong aku, yang ada tumpukan jemuran makin banyak. *usep keringat dan airmata…

Agak siang, jam 10 an, aku nongkrong lagi depan laptop,kerjaan masih belum kelar dan koneksi makin lama makin gak jelas idupnya. Datanglah dua motor yang kata si bunda itu tukang bank keliling yang sering mampir ke rumah aku kalau jam segini, mereka sekedar ikut istirahat dan ngopi karena kebetulan bunda punya warung.

Jelas aku keganggu lagi, si bunda yang tadi masak harus buatin kopi buat dua orang itu dan ujung-ujungnya aku yang harus nerusin masak ikan….ngenessssss banget,,,,,kapan aku kerja,,kapannnnn??????
Pesan aku, jangan kerja di rumah kalau loe punya warung….!

Akhirnya aku bisa tenang jam 11 an. Aku gak marah dan nunjukin kekeselan aku ke bunda, tapi bibir aku yang manyun cukup memberikan isyarat bahwa aku lagi sebal tingkat nasional. Dan penderitaan terakhir, saat aku baru kerja dengan tenang, koneksinya mati..innalillahi…selesai sudah.


Inilah alasan kenapa aku gak mau kerja di rumah,  lebih baik kerja di kantor yang banyak aturan tapi disiplin. Aku berharap kompi di kantor udah diobatin, biar nanti hari senin depan aku bisa kerja dengan optimal dan mengejar ketinggalan dengan yang lainnya.


Hope................ 

Senin, 14 Januari 2013

With Superstar


Pagi ini Raisya berangkat lebih awal menuju ke kesekolahnya, bukan tanpa alasan dikarenakan hari sebelumnnya dia telat masuk sekolah dan hari ini pak kepala sekolah sendiri yang turun di depan gerbang untuk menunggu kedatangan raisya.
“ Aishhhh,,,,pak kepsek gak tahu apa kalo gue harus nunggu mobil bus yang antriannya panjang banget kaya mau ngambil sembako…” Gerutu raisya sendiri sambil memasuki gerbang sekolahnya. Ia mengendap ke kiri dan kenan mencoba memperhatikan keadaan sekitar gerbang sekolah. Namun tak ditemukan pak kepala sekolah disana.

Hujan tiba-tiba turun deras, spontan raisya kocar kacir mencari tempat perlindungan, karena jalan menuju depan kelas dari gerbang lumayan jauh, sambil berlari ia tundukan kepala sambil menutupnya dengan tas yang raisya pakai. Namun sebuah mobil BMW merah dengan manisnya melewati raisya tanpa pamit sehingga genangan airdi sekitar gerbang menyembur ke tubuh raisya. Lenkap sudah. Tanpa berkta raisya terdiam seperi patung seketika.
“ Apa..ap..apaan nih…..” teriaknya baru tersadar setelah beberapa menit berdiri mematung.
“Hey,,mobil merah..berhenti lo…..woy….” Teriak Raisya marah sambil berlari dibelakang mobil, namun sipengendara mobil nampaknya tak bergeming sedikitpun. Entah karena tidak mendengar atau pura-pura tak mendengar.
“Ohhh…mau cara lebih kasar…..oke…” Sahut raisya lagi pelan namun dalam sambil berdiri memungut batu didepannya dan bersiap melemparkan batu tersebut kearah mobil merah, dengan gaya yang tajam raisya melemparkan batu  dan “ DUK>>>PRAY…” Merasa kaca mobilnya pecah si pengendara baru tersaadar dan langung keluar dengan muka marah tak termaafkan.

Minggu, 06 Januari 2013

Back and Fight \(*_*)


Salam pagi……..eh,,siang kali yahh...
Aaishhh,,setelah sekian lama hiatus dari kegiatan blog akhirnya aku balik lagi,,hehe..maaf ya sama rekan-rekan bloger energy,  bukannya aku nggak konsisten dengan kegiatan ngeblog tapi emang dasar malas dan waktu yang sempit telah bekerja sama membuatku beraaaaaaaaaaat sangat buka blog…fiuh * usap keringat.

Dan pagi ini dengan tangan yang lemas  aku paksakan untuk ngbelog lagi..harus.!.di tahun  2013 ini aku udah punya resolusi baru yang membawa perubahan pada diri sendiri menajadi lebih baik…resolusi kalian apa  di tahun ini? Yang jelas harus lebih baik yaaaa?

Okelah, di postingan sebelumnya aku udah share akalau aku ini termasuk orang yang super duper sibuk, emang gak sesibuk artis sih…hehe.
Ehhh tapi jangan salah, aku emang beneran sibuk kok. Dimulai jam 7 pagi sampai sore setiap hari selalu ada kegiatan, yahhh intinya tidak ada hari libur,,,*nyesekkkkk

Waktu senggang  itu cuma malam  hari, gak heran teman kampus yang mau main pun kalau mau  suruh malam aja,,sekalian biar keliatan kalo gue ada yang ngapelin,,hahaha ( padahal cuman modus * senyum licik ).

Saking sibuknya aku tuh hampir aja berhenti ngeblog, sampai suatu hari ada temen kampus yang buka  blog aku dengan semangat dia bilang” phieeeeeee..ajarain gue bikin blog kaya lo dongg,,,,,,pengen banget,,,blog loe manissss..”
What….manis? * sambil megang dada dan usap keringat. Gak salah tuh? Eh tapi emang bagus kan? Versi gue tentunya,,hhaa,,,gak tahu deh versi kalian…

Bukan hanya itu yang bikin aku mulai ngeblog, tapi ada alasan lain juga. Sebenarnya ini yang paling penting. Jadi ceritanya kemarin pas di kampus aku di kasih novel karya Agnes Davonar. Disana aku baca kalau gak salah beliau juga punya situsnya yang nampilin tulisan-tulisan yang hebat. Nah, gak tanggung lagi gue langsung meluncur ke situsnya, dan benar saja banyak sekali karyanya yang bikin aku nyaman baca.

Tiba-tiba hasrat gue muncul, keinginan gue mantap. Tak terfikirikan kenapa gak jadiin blog aku juga sebagai tempat atau media buat nyalurin hobi aku nulis semacam cerpen. Itung-itung ambil nilai lebihnya, akan ada pembaca walau mungkin ada yang suka tau tidak.

Dari sanalah aku mulai berfikir, yahhh…menjadikan blog aku ini sebagai media  penyalur hobi ku yaitu nulis. Jadi buat pengunjung atau pembaca jangan heran yah kalau blog ini berisi cerita-cerita fiksi.

Cukup sudah cuap- cuap gue tentang mimpi gue nanti tentang di blog ini. Aku harap bisa terwujud dan aku bisa konsisten ngelola blog ini. Thanks buat semuanya. Terutama buat temen yang mau diajarin bikin blog dan temen kampus gue yang udah minjemin novelnya..
See youuuu…..

Sabtu, 20 Oktober 2012

In Memoriam My Friend



Selamat malam….hari yang begitu melelahkan ditambah dengan datangnya kabar yang begitu menyesakkan… Ini Untuk Sahabat Aku Eneng Fitri Marlianasari yang sudah berpulang dengan tenang tepat hari Minggu 14 Oktober 2012……………..

Sebuah  kabar yang tak pernah gue duga yang tak pernah gue kira,,kabar itu datang bagaikan petir yang menyambar hati dan kepala gue,,semua pecah bertumpah ke dalam satu wadah yang tak tahu entah dimana keberadaannya…

Gue termenung sendiri, melongo tak percaya akan keadaan saat ini dan kenyataan yang harus gue terima. Saat itu fikiran gue kembali ke tujuh tahun yang lalu.

Saat itu gue masih unyu-unyu banget masa SMP saat kita bertemu dengan orang-orang dari berbagai daerah di kota gue. Kebetulan Sekolah gue saat itu lumayan terkenal dan dengan waktu yang singkat gue juga bisa beradaptasi dengan baik dan bertemu dengan temen-temen yang care bahkan sehati banget.

Saat itu gue masuk dan kenal dengan sahabat deket gue, sahabat yang terima gue apa adanya,Yah dulu gue itu pendiem, cupu tapi cukup pintar, Gue gak bisa bergabung dengan temen-temen lainnya, mengobarol dan bercanda apalagi dengan anak-anak cowok, setidaknya itu yang gue rasain.
Tapi seorang wanita gemuk, manis dan sederhana mendekati gue, dengan senyum  yang manis dia mendekatiku berusaha mendekatiku dan bertanya tentang PR yang harus dikerjakan.
“ hmm,,,kamu bisa ngga kerjain ini??” Tanyanya
Gue tersenyum menandakan gue bisa, Lagi-lagi dia mejawab. “ Boleh ajarin aku oya nama ku Eneng Fitri Marliana sari” tambahnya lagi.
“ Piroh, Panggil aja aku phie “ jawabku sambil tersenyum.
“ Oke phie…” jawabnya sambil tersenyum juga. Senyum yang tak akan gue lupain sampai kapanpun. Sejak saat itu gue dan dia berteman begitu dekat.

Persahabatan kita semakin kental, kita udah ngerti satu sama lain. Dia memang orang yang sederhana. Caranya menggunakan kerudung ala kadarnya adalah salah satu ciri khasnya, simple dan sederhana yang selalu dan selalu akan gue inget.
“ Ipiiiiiiiiiiiii…..” Teriak dia kearah gue jika kita ketemu di pagi hari atau memanggil gue dari jarak jauh. Awalnya gue sempet kesel karena di panggil itu, tapi lama kelamaan gue enjoy juga, hanya orang-orang terdekat gue yang panggil “ ipi” ama gue dan dia salah satunya.

Gue tersadar lagi di dunia sekarang, menangis tak terasa air mata mengalir di pipi gue. Air mata kesedihan dan dada gue terasa sesak, Sesak banget. Dan kejadian itu kembali lagi saat enam tahun yang lalu.

Saat itu gue dan Eneng makin deket, dan menginjak kelas dua SMP kita makin sibuk dengan ekstrakulikulier PRAMUKA yang diadakan setiap hari jum’at. Gue yang emang jarak rumah jauh dan gak bisa pulang karena terbentur ongkos yang lumayan, gak pernah ambil pusing Karena saat itu ada sahabat hati gue eneng.
Rumahnya memang tidak dekat dengan sekolah, tapi dengan berjakan kaki dalam waktu 10 menit bisa sampai ke rumahnya dan itu yang sering gue lakuin tiap hari jumat. Dia dengan senang hati ajak gue ke rumahnya dan orangtuanya begitu ramah. Sebuah keluarga sederhana tapi sangat murah dengan senyum.

“ Ipiiii..makan dulu yuk,,,tapi gak ada apa-apa,,,cuman ada ikan tongkol,,ini kesukaan aku banget..” teriaknya pelan sambil membuka pintu kamarnya karena saat itu gue baru selesai sholat di kamarnya.
“ Yuk,,,gak apa-apa .. aku juga suka ikan tongkol kok” jawabku sambil nyengir,,Dia tersenyum. Senyum yang bikin gue sesek sekarang. Kita segera makan siang dengan lahap, dengan ikan tongkol yang sederhana tapi rasanyanya layaknya makan di restoran.
“ Ipiiii…ayok berangkat….” Teriaknya dari kejauhan. Panggilan itu benar-benar bikin gue nyaman, nyaman banget. Nada bicaranya yang agak cadel bakal menjadi hal yang paling gue rindukan di masa mendatang.
“ iyaa,,,sabar” jawab gue seadanya, gue emang agak lelet dalam urusan beginian. Dia tersenyum sambil berkacak pinggang dan menatap gue dari kejauhan. Gue nyengir, yah gue cuman bisa nyengir atas kelakuan gue ini. Gue lari dan segera  melingkarkan tangan gue di pundaknya, sebuah pertemanan yang indah sekali. Kita berjalan lagi di terik matahari yang besinar begitu ganas untuk sampai ke sekolah gue.

Gue terisak, gue seolah kembali ke masa sekarang. Masa dimana gue harus menerima kenyataan pahit tentangnya. Gua gak percaya,,yah gue gak percaya..dan gue kembali ke masa  lima  tahun silam.

Saat itu kita naik kelas lagi, dan sayangnya gue gak sekelas ama eneng. Gue sempet sedih tapi gak masalah toh kita masih tetep satu sekolah. Masih bisa berbincang dan bertemu walau tidak begitu dekat layaknya tahun-tahun sebelumnya.

Kelas tiga masa dimana paling sibuk karena memang harus ada less dan persiapan untuk ujian sekolah. Masa bermain pun terkadang harus ditelan pahit karena kita mengejar target yang saa itu nilai tingkat kelulusan dinaikan, alhasil waktu gue ketemu ama eneng pun makin minim, sampai kita lulus kita masih terus berhubungan baik.

Saat paling jauh adalah ketika kita memilih sekolah SMA masing-masing. Gue diterima di SMA 4 Pandeglang dan dia di SMA 11 Pandeglang. Jarak kedua sekolah jauh dan kita hampir gak ada waktu buat ketemu. Ditambah gue emang paling males kalau ketemu ataupun reunian tanpa ada motor dalam arti gue harus naik kendaraan umum, yah setidaknya itu sifat paling jelek gue semua inginnya serba mudah.

Masa-masa SMA gue lakuin seperti halnya murid yang lain. Tanpa keberadaan eneng mungkin agak hampa tapi bisa terobati  dengan hadirnya orang-orang baru di sekeliling gue saat itu. Entah itu kapan tepat waktunya. Saat gue kelas tiga SMA ( yeah udah tiga tahun gue ama dia gak pernah ketemu ) ada sebuah sms datang ke Hp gue.
“ Ipiiiiiiiii…….” Aksen tulisan dan panggilan itu langsung gue kenal..Dengan cepat gue langsung jawab.
“ Apaaaaaaaaaaaaa…..?” Dengan nada yang ramah.
“Gimana kabarnya? Sombong banget sih….” Tulisnya lagi, Gue mengerenyitkan dahi. Gue masih bingung ini siapa karena berasal dari nomor yang tak dikenal, yang gue tebak saat itu pasti ini temen SMP karena temen SMA gak ada yang panggil gue “ ipi”.
“nggak atuh,,,emang ini siapa? Maaf…”  jawab gue sopan takutt membuat hatinya marah.
“ Ini Eneng Fitri ipiiiii..inget ngga??” Tanya dia lagi dalam tulisannya. Spontan gue girang, senyum lebar. Yeah sahabat hati gue sms, udah hampir tiga tahun kita gak bertegur sapa karena beda sekolah dan gue baru punya HP akhr-akhir ini.
“ Enenggggggggg……apa kabarrrrrrrrrrrr?? “ Tanya gue dalam nada sms girang.
“Baik,,ipi gimana?? Kita ketemuan yuk,,,”  ajak dia dengan nada yang bisaanya.
“ Hemmh,,,gimana yah,,,tar kita lihat waktu yang tepat yah Jawab gue singkat. Seperti biasa sifat jelek gue kambuh. Hal yang paling penting seperti ini harus gue lewatin.
“ Owh,,oke…” Jawab dia singkat dan dilanjutkan dengan perckapan kita tentang hal lain yang bikin gue kangen,,kangen dan kangen banget terutama sekarang.

Lagi-lagi gue kembali ke masa sekaarang, Tahun 2012. Saat gue sedang terpku melihat layar monitor sambil menangis dengan sesak di dada. Saat itu gue sedang asyik main social media dan seorang temen SMP sekaligus temen SMA gue nulis di kronologi gue.
“ Phie,,inget ngga sama eneng fitri?” Tanya dia to the point. Karena gue ngerasa kenal dan deket banget langsung gue jawab dengan perasaan positiv thinking.
“ Kenal,,kenapa? Ada kabar baik tah?” Tanya gue singkat, karena seingat gue setiap ada yang Tanya tentang temen SMP pasti ada kabar baik seperti pernikahan dan sebagainya. Namun dada gue terasa sesak,, sakit dan tersa tersambar petir saat temen gue bales di kronologi gue.
“ nggak phie…dia MENINGGAL  minggu kemarin…:’( “ Jawabnya dengan emoticon yang nangis. Gue kaget jelas gue kaget. Gue langsung lemes. Nggak mungkin dia pasti bohong. Gak lama lagi dia bakal bilang “ nggak phie bohong,,,” Setidaknya itu jawaban yang gue harapin.
“ Innalillahi…serius.? jangan bercanda …emang kenapa?” Tanya gue dengan nada yang tegas dan berharap dia gak menjawab sesuatu yang bikin gue makin sesek.
“ Iya phie,,serius…gara-gara kecelakaan.4 bulan yang lalu” Jawaban temen gue makin buat gue lemes, seolah-olah tulang dalam tubuh gue ikut luruh dengan luruhnya air mta gue yang gak kerasa. Empat bulan bukan waktu yang sedikit, selama empat bulan gue kemana aja,? Sekalipun gue gak pernah ketemu dia,,? Permintaan dia setahun yang lalupun untuk bertemu ama gue gak gue kabulin…Temen macam apa gue ini??. Saat itu gue ngerasa orang yang paling tidak berguna di muka bumi ini.

Gue masih gak percaya, gue Tanya lagi untuk memastikan kebenarannya. Dan temen gue jawab dengan pasti bahkan dia ngajak gue buat ngelayat untuk kepergiannya yang ke tujuh hari. Gue makin sesek,,dada gue serasa di tusuk- tusuk ribuan jarum, rasa ini lebih sakit dibandingkan gue harus kehilangakn Hp LG gue, rasa ini lebih sakit,,sakit sekali. Mungkin ini maksud gue waktu yang tepat, adalah saaat kepergiannya yang ke tujuh hari……….

Andaikan gue bisa putar waktu setidaknya gue bakal kabulin permintaan dia yang terakhir untuk ketemu ama gue, tapi gue yang emang pemalas jadinya gua nyesel setelah dia pergi untuk selamanya. Yeah pergi untuk selamanya, tak akan ada lagi yang manggil gue “ ipiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii….” Dengan logatnya yang cadel dan tak akan ada lagi yang selalu terima gue apa adanya di rumah dia dan ,,,dan,,,gue gak bakal lagi ngelihat senyumnya.

Sedikit demi sedikit bayangan dia mulai menghilang,, gue gak mau. Kenapa senyumnya yang manis tiba- tiba terlihat suram di fikiran gue, seolah menjauh dan pergi menjauh. Gue gak mau dia pergi, gak mau…
Gue sedih,,amat sedih…teman baik gue,,temen lama SMP gue,,,dia pergi duluan,,dia meninggalkan gue tanpa pamit

Satu kalimat yang ingin gue ucapin ke dia

“ Neng, Maafin ipi yah..maaf banget karena nggak bisa ngabulin permintaan eneng untuk ketemu ama pi..mungkin ini sudah terlambat, pi hanya bisa mendo’akan semoga semua kebaikan eneng diterima oleh Allah SWT dan mampu menghapus dosa-dosa sehingga eneng bisa tenang disana. Amin”

Temen- temen blogger yang baca tulisan ini, gue hanya mau nyaranin bahwa penyesalan memang hanya akan terasa di akhir, jadi manfaatkan waktu sekarang, dan buat kalian yang berkenan mohon do’a nya juga untuknya, shabat gue,,,sahabat selamanya.

 

Nas_phie Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates