Kamis, 26 Januari 2012

Dreams Part I

Seorang lelaki ramah memandangku hangat, aku tersenyum manis. Dia membalasnya dan terlihat sangat menyayangiku. Kami berhadapan namun sayang wajahnya terlihat samar-samar tidak nampak jelas seperti yang kuharapkan. Aku menggunakan gaun putih cantik dan dia menggunakan jas hitam. Kami semua berbahagia. Tidak berapa lama lelaki ramah itu sudah berada di pangkuanku dengan tubuh lemas dan berlumuran darah. Aku menjerit dan seketika terbangun dari mimpiku.
“ Ya Tuhan, kenapa mimpi itu datang lagi..ada apa sebenarnya?” Sahutku bergetar sambil mengusap keringat di wajahku. Aku tertegun, berusaha mengingat kejadian aneh dalam mimpiku, namun semakin aku memaksa mengingat kepalaku semakin sakit.
Paginya aku bergegagas menuju ruang makan, mama dan papa sudah terlebih dahulu berada di sana. Aku diam, mama memandangku heran, namun aku memandangnya dan tersenyum.
“ Ada apa sayang…?” Tanya mama pelan sambil mengelus tanganku.
“ Seperti biasa, mimpi aneh itu datang lagi…” Sambungku pelan. Wajah mama dan papa langsung berubah,    mereka terlihat menyembunyikan sesuatu dariku.
“ Hmm..sayang akan lebih baik kamu istirahat, dan jangan fikirkan mimpi itu..papa gak mau lihat kamu sakit..” Suruh papa dengan lembut. Aku tersenyum.
“ Aku baik- baik aja pa, don’t wory, okey…” Sahutku sambil bangkit dan mencium mama dan papa.
Kesibukan kampus tidak membuatku lupa akan mimpi itu, lelaki itu selalu datang tanpa memperlihatkan wajahnya. Aku tertegun sendiri.
“ Apakah aku mengganggumu?” Tanya Revi menghampiri dan membuyarkan lamunanku. Aku tersenyum.
“ Apakah sesuatu yang buruk terjadi? Kenapa aku selalu melihatmu murung dan melamun?” Tanyanya.
“ Entahlah, aku bingung. Mungkin obat rumah sakit masih tersisa di tubuhku” Jawabku singkat.
“ Maaf aku tidak sempat menjengukmu” Sahutnya pelan terlihat menyesal. Aku tersenyum.
“  It’s okey..hmm..kurasa aku harus pergi..dah..” Sahutku dan meninggalkan revi yang duduk menatapku.
“Jangan khawatir aku ada di sini”. Aku segera tersadar, suara itu muncul lagi. Aku bergerak secepat mungkin mencari sumber suara namun tidak kutemukan dimanpun.
“ Siapa kau..? kenapa selalu mengikutiku?” Teriakku berharap menunggu jawaban. Namun suasana tetap sepi.
“ Kau ingin melihatku gila dengan suaramu itu..? “ Teriaku marah. Namun suasana tetap hening tak kudengar seorangpun berbicara. Aku menghela nafas pelan dan pergi jauh dari tempat itu.
………….
“ Kamu terlihat menawan sayang” Sahut lelaki ramah itu. Aku tersenyum, berusaha melihat wajahnya. Namun tiba- tiba pesta berubah hancur karena kedatangan sekelompok preman yang berusaha meraih dan merebutku.
“ Jangan ganggu dia..” Sahut lelaki ramah pelan. Dia menarik tanganku dan aku segera bersembunyi di belakangnya.
“ Kau mau melawanku tuan Andriano..?” Ledek ketua preman sinis. Lelaki ramah itu tersenyum.
“ Tidak, jika kau mau pergi dengan tidak membawa keributan di pestaku” Sahutnya ramah. Aku tersenyum dia begitu baik, ingin sekali aku melihat wajahnya. Preman itu tertawa puas.
“ Kau fikir aku akan mengikuti perintahmu??!” teriaknya.
“ Tolong, ini acara penting bagiku..” Sahut lelaki ramah pelan.
“ Moho maaf tuan Andriano, ucapkan selamat tinggal pada tunanganmu..hajar dia..” Teriaknya sambil menyuruh teman- temannya yang datang menyerbu tak terkendali.
“ Jangan…!!!” Aku menjerit sekeras mungkin dan tanpa sadar keringat telah membasahi tubuhku, aku telah kembali dari mimpiku.
Aku terduduk mencoba mengatur nafasku, tenggorokan ku sakit. Segera kuambil  segelas air minum dan kurasakan sejuk dalam tubuhku. Mataku perih karena menangis,. Mimpi itu seolah nyata, hatiku terasa sakit jika mimpi itu datang.
…………..
Hari_hariku terasa hampa seolah sesuatu yang berharga telah lenyap dari diriku. Setiap hari hidupku di hantui rasa sedih dengan mimpi-mimpi yang misterius dan suara-suara yang selalu datang menghampiriku.
“ jangan khawatir, aku disini akan menjagamu “ Suara itu terdengar lagi di telingku, namun terasa jauh. Aku bosan mencarinya. Fikiranku menerawang dan ada rasa rindu dalam hati entah pada siapa.
“ Hey, kamu melamun lagi..?!” Revi datang mengagetkanku. Aku tersenyum setiap kedatangnnya selalu membuatku nyaman.
“ Terkadang kita membutuhkan teman untuk berbagi kisah..” Sahutnya lembut.
“ Kamu benar, tapi kali ini masalahku rumit”. Jawabku pelan. Kemudian dia tersenyum manis, aku terhenyak, kepalaku sakit. Senyumnya seolah mengingatkanku kepada seseorang.
“ Hmmm..baiklah, sampai ketemu di kelas..” Sahutnya sambil menepuk pundakku. Dia berjalan menjauhi ku, aku menatapnya lagi- lagi aku seperti mengenal punggung itu.
………
Aku berjalan lunglai hariku terasa hampa, tanpa sadar sebuah mobil melaju cepat hampir menabrakku, namun  tangan malaikat menarik tubuhku menjauhi mobil. Kepalaku pening, sakit sekali.
“ Kamu tidak apa- apa?” Tanya lelaki yang menyelamatkanku. Aku mengangguk tak kuasa menegakan kepalaku, namun kurasa aku kenal suaranya.
“ Ayo, duduklah di sini..” Ajaknya lembut tanpa  banyak bicara aku mengikutinya. Dia menatapku terlihat khawatir sekali. Aku tersenyum.
“ Terimakasih revi..” Sahutku pelan.
“ Tak masalah, aku senang bisa menjagamu..” Sahutnya sambil tersenyum.
“ Baiklah, ayo kita pulang. Aku antar ke rumah mu..” Ajaknya sambil membantuku berdiri.
Mobil revi melaju cepat,  Aku memandangnya, Ia bagaikan malaikat bagiku. Selalu membuatku nyaman dan selalu menolongku. Mobil pun berhenti tepat di depan rumahku, terlintas rasa aneh timbul di benakku bagaimana revi bisa mengetahui rumahku sedangkan sekalipun tak pernah dia Mampir ke rumahku.
“ Hey, lagi- lagi ngelamun..masuklah sekarang sudah sampai..” Revi mengagetkanku.
“ Akh iya,, maaf. Hmm..apa kamu tidak ingin mampir dulu?” Tanyaku pelan. Dia menggelengkan wajahnya.
“ Tidak baik jika aku masuk,, mama dan papa gak ada di rumah kan?” Tanyanya pelan. Lagi- lagi aku terheran- heran. Dia seolah mengetahui hidupku bahkan seolah mengenal mama dan papa.
“ Owkh..ya..baiklah, terimakasih atas semuanya..” Sahutku sambil memegang kepalaku yang masih terasa pening.
“ Kembali kasih..” Sahutnya sambil tersenyum. Hatiku lemas, kepalaku pening, kata itu tidak asing ku dengar.
………

6 komentar:

  1. Balasan
    1. emang cerpen gan,,hehehe,,,itu koleksi cerpen saya,,hihi,,,thanks udah berkunjung ya...^_^
      masi ada kelanjutannya kok,,

      Hapus
  2. wiiihhh cerita pribadi takh.....wkwkwkkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukan kok,,,ini cuma ulusi belaka,,hahaha,,,ini mah cerpen dan,,,,^_^
      makasi udah berkunjung ya,,,,,

      Hapus
  3. Wiihhh... jd cerpenis nihh.. bgus2..
    hemh.. blog.y dh bgus juga, sering posting nih.. bener2 bekerja sambil belajar...he

    BalasHapus
    Balasan
    1. asyik dapet pujian dari pakarnya,,hehehe
      iya donk,,iya bekerja sambil belajar,,,

      Hapus

Budayakan berkomentar setelah membaca ya,,Terima Kasih

 

Nas_phie Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates