Jumat, 27 Januari 2012

Dreams Part II

Ekhem,,kemarin aku udah posting cerpen dreams part I pastinya setelah part I akan ada Part II ,hehehe..ceritanya ini kelanjutan cerpen dreams part I dan kayaknya cukup sampai part II aja ya,, Semoga bisa menikmati.

Aku menangis, air mataku menetes membasahi wajahnya. Lelaki ramah itu kini berada di pangkuanku.
“ Tenanglah, jangan menangis..aku akan selalu menjagamu..” Sahutnya pelan sambil mncoba untuk tersenyum dan  darah keluar dari mulutnya. Lelaki itu mengelus pipiku lembut.
Aku tersadar dari mimpiku, mataku sembab, wajahku basah karena air mata. Mimpi itu benar- benar menyiksa batinku.Aku terbangun lunglai dan membasuh wajahku yang kusam. Mama dan papa menatapku dalam saat aku memasuki ruang makan.
“Ada apa ma, pa..?” Tanyaku heran. Mereka tersenyum semanis mungkin mencoba menghilangkan kekhawatirannya.
“ Everything is fine, baby..” Jawab papa sambil tersenyum. Aku terdiam, kurasa ada yang janggal mereka seperti menyembunyikan sesuatu dariku.

    ……………   
Di kampus aku berjalan sempoyongan sakit kepala sisa kejadian kemarin belum hilang sepenuhnya. Aku berjalan semampuku dan tanpa sadar aku tersandung batu, namun sekali lagi malaikat penolongku datang. Aku mendongak melihat wajahnya dan aku tersenyum.
“ Terima kasih..” Sahutku pelan dan aku tak sadarkan diri di pangkuannya.
Waktu berjalan cepat, aku terbangun kepalaku sudah mulai pulih. Tanpa sadar aku telah berada di depan rumahku, Revi menatapku cemas.
“ Kamu baik- baik saja?” Tanyanya pelan. Aku mengangguk.
“ Kenapa kamu selalu ada saat aku membutuhkan bantuan?” tanyaku pelan. Dia tersenyum.
Wajahnya mulai mendekatiku dan dia mencium keningku lembut. Aku terbengong, diam namun entah kenapa hati ini terasa bahagia sekali.
Jaga dirimu baik- baik, jangan khawatir semuanya akan terjawab..” Revi berkata lembut sambil mengelus pipiku. Aku tetap diam, tidak mengerti.
Kenapa aku harus menjaga diriku, kamu adalah malaikatku yang selalu ada untukku” Sahutku polos. Dia tersenyum manis mengelus rambutku.
 Kepalaku mulai terasa pusing, seolah memori ku terpecah_pecah dan akan bersatu kembali.
“ Masuklah, dan istirahat..jangan lupa minum obat..” Sahutnya lembut. Aku menurutinya.
“ Mungkin setelah ini kita tidak akan bertemu lagi, jaga dirimu baik- baik” Revi berkata jelas di dalam mobil.
“ Salam buat mama dan papa..” Tambahnya lagi. Aku tersenyum. Dia melambaikan tangannya ke arahku dan tersenyum sangat manis dan aku membalasnya. Saat kubuka gerbang, ku temukan wajah mama yang pucat dan ketakutan.
“ Ma, ada apa?” Tanyaku heran.
“ Dia menjagamu..” Sahut mama pelan. Matanya menerawang aku tidak mengerti.
…..
Malam ini  terasa sepi, hujan seolah memberikan irama yang menyedihkan, mama dan papa terdiam seolah bingung ingin berbicara apa. Mereka saling beradu pandang.
“Apakah terjadi sesuatu??” Tanyaku heran.
“ Kami harus membicaraknnya sayang..” Sahut mama gugup.
“ Hemm..bicara apa? Apa ini penting?” Tanyaku lebih heran
“ Ini tentang mimpimu..” Sambung papa tegas. Aku tersentak, ingin sekali mendengarkannya.
Kamu pasti kaget dan tidak percaya tapi ini memang nyata. Papa dan mama tahu mimpi kamu, karena kami pun begitu..” Sahut papa membuatku tak percaya.
“ Nesa gak ngerti, mana mungkin. Sebenarnya ini ada apa?” Tanya ku lagi.
Sayang, dulu setengah tahun yang lalu kamu bertunangan dengan Andriano, Dia baik dan sopan. Mama dan papa sangat menyukainya, kalian adalah pasangan yang paling berbahagia saat itu. Namun…” Mama tak kuasa menceritakannya. Ku rasa aku tahu bagaimana selanjutnya.
Andriano  meninggal sayang…” Teriak mama sambil memelukku.
Jantungku tersentak seolah berhenti, waktu seolah berhenti berputar, otakku campur aduk, hatiku sakit sekali mendengarnya.
“ Dia di tembak oleh sekumpulan preman yang tidak menykai kehidupannya..” Lanjut papa. Aku tak kuasa air mata mengalir dari pelupuk mataku.
“ Dan mama tahu saat dia bilang…” Suara  mama serasa tak jelas kudengar, pandanganku, fikiranku, semuanya terasa tidak jelas. Kepalaku terasa sakit dan semua terlihat gelap aku tak sadarkan diri dan mimpi itu menyelesaikan semuanya.
Saat itu aku menangis,  lelaki ramah itu berusaha menahan sakitnya, Ia menggenggam tanganku kuat- kuat. Darah mengalir dari luka di dadanya dan di mulutnya. Wajahnya pucat namun selalu berusaha tersenyum untukku.
“ Maaf, aku tak bisa  menjagamu sepenuhnya..” Sahutnya parau. Aku semakin menangis.
“ Enggak, kamu gak boleh pergi..kamu udah janji..” Terikku sambil mengelus wajahnya yang pucat.
“ Ma..maaf..I love you..” Sautnya berat.
“ Tidak,! jangan pergi. Kumohon..aku sayang kamu..”  Isakku. Dia  tersenyum manis, aku mengenal senyumnya. Mataku terbelalak seketika wajah samar- samar itu berubah menjadi jelas. Lelaki itu tampan bagai malaikat. Aku menangis dan mengenalinya sekarang.
Aku terbangun, mama dan papa menatapku dalam. Air mata tak dapat ku tahan. Sekarang semuanya terasa jelas. Kupeluk mama sekuat tenaga berharap rasa sakit dan pilu ini bisa hilang.
“ Revi ma…” Rutukku pelan. Mama menangis di pelukanku.
Benar sayang, tunanganmu adalah REVI ANDRIANO..”    Sahut papa menambahkan Aku memejamkan mataku, semua terasa jelas selama ini malaikat penjagaku adalah revi lelaki yang selalu ada dalam mimpiku yang telah pergi selamanya.
“ Dia melakukan janjinya, bahwa dia akan menjagamu..” Sahut mama pelan.
“ Setelah kejadian itu kamu syok berat, ingatan kamu menghilang tentang dia..” Ujar papa menahan tangis.
Tubuhku lemas, seolah otot- otot ku tidak bereaksi lagi, terbayang wajah revi yang manis yang selalu menyelamatkanku dalam kesulitan dan mendamaikan perasaanku.
“  Aku sayang kamu, Terima kasih telah menjagaku,” Sahutku parau. Dengan suara yang samar- samar ku dengar seseorang menjawab dengan lembut
 “ kembali kasih “.
Aku tersenyum menyadarinya.
“ Kamu adalah malaikatku..” Sahutku dalam hati.

Dan cerita pun berakhir. Tolong isikan kolom komentarnya ya. Terima Kasih. ^_^

8 komentar:

  1. serasa jadi muda lagi nak baca cerpen-cerpennya

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehhe,,terima kasih buat kunjungannya...^_^

      Hapus
  2. Balasan
    1. alhamdulillah,,kalo bagus hehehe,,,terima kasih buat kunjungannya,,,^_^

      Hapus
  3. your post is nice.. :)
    keep share yaa, ^^
    di tunggu postingan-postingan yang lainnya..

    jangan lupa juga kunjungi website dunia bola kami..
    terima kasih.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hemmh,,perasaan komentar nya sama ya,,heheh,,
      oya saya knjungi website nya,,gimana komentarnya ya? lewat fb?

      Hapus
  4. sedih gua bacanya ..
    mungkin gara2 gua punya melankolis juga ya

    #hahahahah, tetap enjoy aja dah ..

    hmm itu fakta or fiksi non ??

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe,,kalo sedih berarti baca ampe tuntas donk,,hehehe,,,
      itu fiksi kok,,,hehe

      Hapus

Budayakan berkomentar setelah membaca ya,,Terima Kasih

 

Nas_phie Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates