Sabtu, 20 Oktober 2012

In Memoriam My Friend



Selamat malam….hari yang begitu melelahkan ditambah dengan datangnya kabar yang begitu menyesakkan… Ini Untuk Sahabat Aku Eneng Fitri Marlianasari yang sudah berpulang dengan tenang tepat hari Minggu 14 Oktober 2012……………..

Sebuah  kabar yang tak pernah gue duga yang tak pernah gue kira,,kabar itu datang bagaikan petir yang menyambar hati dan kepala gue,,semua pecah bertumpah ke dalam satu wadah yang tak tahu entah dimana keberadaannya…

Gue termenung sendiri, melongo tak percaya akan keadaan saat ini dan kenyataan yang harus gue terima. Saat itu fikiran gue kembali ke tujuh tahun yang lalu.

Saat itu gue masih unyu-unyu banget masa SMP saat kita bertemu dengan orang-orang dari berbagai daerah di kota gue. Kebetulan Sekolah gue saat itu lumayan terkenal dan dengan waktu yang singkat gue juga bisa beradaptasi dengan baik dan bertemu dengan temen-temen yang care bahkan sehati banget.

Saat itu gue masuk dan kenal dengan sahabat deket gue, sahabat yang terima gue apa adanya,Yah dulu gue itu pendiem, cupu tapi cukup pintar, Gue gak bisa bergabung dengan temen-temen lainnya, mengobarol dan bercanda apalagi dengan anak-anak cowok, setidaknya itu yang gue rasain.
Tapi seorang wanita gemuk, manis dan sederhana mendekati gue, dengan senyum  yang manis dia mendekatiku berusaha mendekatiku dan bertanya tentang PR yang harus dikerjakan.
“ hmm,,,kamu bisa ngga kerjain ini??” Tanyanya
Gue tersenyum menandakan gue bisa, Lagi-lagi dia mejawab. “ Boleh ajarin aku oya nama ku Eneng Fitri Marliana sari” tambahnya lagi.
“ Piroh, Panggil aja aku phie “ jawabku sambil tersenyum.
“ Oke phie…” jawabnya sambil tersenyum juga. Senyum yang tak akan gue lupain sampai kapanpun. Sejak saat itu gue dan dia berteman begitu dekat.

Persahabatan kita semakin kental, kita udah ngerti satu sama lain. Dia memang orang yang sederhana. Caranya menggunakan kerudung ala kadarnya adalah salah satu ciri khasnya, simple dan sederhana yang selalu dan selalu akan gue inget.
“ Ipiiiiiiiiiiiii…..” Teriak dia kearah gue jika kita ketemu di pagi hari atau memanggil gue dari jarak jauh. Awalnya gue sempet kesel karena di panggil itu, tapi lama kelamaan gue enjoy juga, hanya orang-orang terdekat gue yang panggil “ ipi” ama gue dan dia salah satunya.

Gue tersadar lagi di dunia sekarang, menangis tak terasa air mata mengalir di pipi gue. Air mata kesedihan dan dada gue terasa sesak, Sesak banget. Dan kejadian itu kembali lagi saat enam tahun yang lalu.

Saat itu gue dan Eneng makin deket, dan menginjak kelas dua SMP kita makin sibuk dengan ekstrakulikulier PRAMUKA yang diadakan setiap hari jum’at. Gue yang emang jarak rumah jauh dan gak bisa pulang karena terbentur ongkos yang lumayan, gak pernah ambil pusing Karena saat itu ada sahabat hati gue eneng.
Rumahnya memang tidak dekat dengan sekolah, tapi dengan berjakan kaki dalam waktu 10 menit bisa sampai ke rumahnya dan itu yang sering gue lakuin tiap hari jumat. Dia dengan senang hati ajak gue ke rumahnya dan orangtuanya begitu ramah. Sebuah keluarga sederhana tapi sangat murah dengan senyum.

“ Ipiiii..makan dulu yuk,,,tapi gak ada apa-apa,,,cuman ada ikan tongkol,,ini kesukaan aku banget..” teriaknya pelan sambil membuka pintu kamarnya karena saat itu gue baru selesai sholat di kamarnya.
“ Yuk,,,gak apa-apa .. aku juga suka ikan tongkol kok” jawabku sambil nyengir,,Dia tersenyum. Senyum yang bikin gue sesek sekarang. Kita segera makan siang dengan lahap, dengan ikan tongkol yang sederhana tapi rasanyanya layaknya makan di restoran.
“ Ipiiii…ayok berangkat….” Teriaknya dari kejauhan. Panggilan itu benar-benar bikin gue nyaman, nyaman banget. Nada bicaranya yang agak cadel bakal menjadi hal yang paling gue rindukan di masa mendatang.
“ iyaa,,,sabar” jawab gue seadanya, gue emang agak lelet dalam urusan beginian. Dia tersenyum sambil berkacak pinggang dan menatap gue dari kejauhan. Gue nyengir, yah gue cuman bisa nyengir atas kelakuan gue ini. Gue lari dan segera  melingkarkan tangan gue di pundaknya, sebuah pertemanan yang indah sekali. Kita berjalan lagi di terik matahari yang besinar begitu ganas untuk sampai ke sekolah gue.

Gue terisak, gue seolah kembali ke masa sekarang. Masa dimana gue harus menerima kenyataan pahit tentangnya. Gua gak percaya,,yah gue gak percaya..dan gue kembali ke masa  lima  tahun silam.

Saat itu kita naik kelas lagi, dan sayangnya gue gak sekelas ama eneng. Gue sempet sedih tapi gak masalah toh kita masih tetep satu sekolah. Masih bisa berbincang dan bertemu walau tidak begitu dekat layaknya tahun-tahun sebelumnya.

Kelas tiga masa dimana paling sibuk karena memang harus ada less dan persiapan untuk ujian sekolah. Masa bermain pun terkadang harus ditelan pahit karena kita mengejar target yang saa itu nilai tingkat kelulusan dinaikan, alhasil waktu gue ketemu ama eneng pun makin minim, sampai kita lulus kita masih terus berhubungan baik.

Saat paling jauh adalah ketika kita memilih sekolah SMA masing-masing. Gue diterima di SMA 4 Pandeglang dan dia di SMA 11 Pandeglang. Jarak kedua sekolah jauh dan kita hampir gak ada waktu buat ketemu. Ditambah gue emang paling males kalau ketemu ataupun reunian tanpa ada motor dalam arti gue harus naik kendaraan umum, yah setidaknya itu sifat paling jelek gue semua inginnya serba mudah.

Masa-masa SMA gue lakuin seperti halnya murid yang lain. Tanpa keberadaan eneng mungkin agak hampa tapi bisa terobati  dengan hadirnya orang-orang baru di sekeliling gue saat itu. Entah itu kapan tepat waktunya. Saat gue kelas tiga SMA ( yeah udah tiga tahun gue ama dia gak pernah ketemu ) ada sebuah sms datang ke Hp gue.
“ Ipiiiiiiiii…….” Aksen tulisan dan panggilan itu langsung gue kenal..Dengan cepat gue langsung jawab.
“ Apaaaaaaaaaaaaa…..?” Dengan nada yang ramah.
“Gimana kabarnya? Sombong banget sih….” Tulisnya lagi, Gue mengerenyitkan dahi. Gue masih bingung ini siapa karena berasal dari nomor yang tak dikenal, yang gue tebak saat itu pasti ini temen SMP karena temen SMA gak ada yang panggil gue “ ipi”.
“nggak atuh,,,emang ini siapa? Maaf…”  jawab gue sopan takutt membuat hatinya marah.
“ Ini Eneng Fitri ipiiiii..inget ngga??” Tanya dia lagi dalam tulisannya. Spontan gue girang, senyum lebar. Yeah sahabat hati gue sms, udah hampir tiga tahun kita gak bertegur sapa karena beda sekolah dan gue baru punya HP akhr-akhir ini.
“ Enenggggggggg……apa kabarrrrrrrrrrrr?? “ Tanya gue dalam nada sms girang.
“Baik,,ipi gimana?? Kita ketemuan yuk,,,”  ajak dia dengan nada yang bisaanya.
“ Hemmh,,,gimana yah,,,tar kita lihat waktu yang tepat yah Jawab gue singkat. Seperti biasa sifat jelek gue kambuh. Hal yang paling penting seperti ini harus gue lewatin.
“ Owh,,oke…” Jawab dia singkat dan dilanjutkan dengan perckapan kita tentang hal lain yang bikin gue kangen,,kangen dan kangen banget terutama sekarang.

Lagi-lagi gue kembali ke masa sekaarang, Tahun 2012. Saat gue sedang terpku melihat layar monitor sambil menangis dengan sesak di dada. Saat itu gue sedang asyik main social media dan seorang temen SMP sekaligus temen SMA gue nulis di kronologi gue.
“ Phie,,inget ngga sama eneng fitri?” Tanya dia to the point. Karena gue ngerasa kenal dan deket banget langsung gue jawab dengan perasaan positiv thinking.
“ Kenal,,kenapa? Ada kabar baik tah?” Tanya gue singkat, karena seingat gue setiap ada yang Tanya tentang temen SMP pasti ada kabar baik seperti pernikahan dan sebagainya. Namun dada gue terasa sesak,, sakit dan tersa tersambar petir saat temen gue bales di kronologi gue.
“ nggak phie…dia MENINGGAL  minggu kemarin…:’( “ Jawabnya dengan emoticon yang nangis. Gue kaget jelas gue kaget. Gue langsung lemes. Nggak mungkin dia pasti bohong. Gak lama lagi dia bakal bilang “ nggak phie bohong,,,” Setidaknya itu jawaban yang gue harapin.
“ Innalillahi…serius.? jangan bercanda …emang kenapa?” Tanya gue dengan nada yang tegas dan berharap dia gak menjawab sesuatu yang bikin gue makin sesek.
“ Iya phie,,serius…gara-gara kecelakaan.4 bulan yang lalu” Jawaban temen gue makin buat gue lemes, seolah-olah tulang dalam tubuh gue ikut luruh dengan luruhnya air mta gue yang gak kerasa. Empat bulan bukan waktu yang sedikit, selama empat bulan gue kemana aja,? Sekalipun gue gak pernah ketemu dia,,? Permintaan dia setahun yang lalupun untuk bertemu ama gue gak gue kabulin…Temen macam apa gue ini??. Saat itu gue ngerasa orang yang paling tidak berguna di muka bumi ini.

Gue masih gak percaya, gue Tanya lagi untuk memastikan kebenarannya. Dan temen gue jawab dengan pasti bahkan dia ngajak gue buat ngelayat untuk kepergiannya yang ke tujuh hari. Gue makin sesek,,dada gue serasa di tusuk- tusuk ribuan jarum, rasa ini lebih sakit dibandingkan gue harus kehilangakn Hp LG gue, rasa ini lebih sakit,,sakit sekali. Mungkin ini maksud gue waktu yang tepat, adalah saaat kepergiannya yang ke tujuh hari……….

Andaikan gue bisa putar waktu setidaknya gue bakal kabulin permintaan dia yang terakhir untuk ketemu ama gue, tapi gue yang emang pemalas jadinya gua nyesel setelah dia pergi untuk selamanya. Yeah pergi untuk selamanya, tak akan ada lagi yang manggil gue “ ipiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii….” Dengan logatnya yang cadel dan tak akan ada lagi yang selalu terima gue apa adanya di rumah dia dan ,,,dan,,,gue gak bakal lagi ngelihat senyumnya.

Sedikit demi sedikit bayangan dia mulai menghilang,, gue gak mau. Kenapa senyumnya yang manis tiba- tiba terlihat suram di fikiran gue, seolah menjauh dan pergi menjauh. Gue gak mau dia pergi, gak mau…
Gue sedih,,amat sedih…teman baik gue,,temen lama SMP gue,,,dia pergi duluan,,dia meninggalkan gue tanpa pamit

Satu kalimat yang ingin gue ucapin ke dia

“ Neng, Maafin ipi yah..maaf banget karena nggak bisa ngabulin permintaan eneng untuk ketemu ama pi..mungkin ini sudah terlambat, pi hanya bisa mendo’akan semoga semua kebaikan eneng diterima oleh Allah SWT dan mampu menghapus dosa-dosa sehingga eneng bisa tenang disana. Amin”

Temen- temen blogger yang baca tulisan ini, gue hanya mau nyaranin bahwa penyesalan memang hanya akan terasa di akhir, jadi manfaatkan waktu sekarang, dan buat kalian yang berkenan mohon do’a nya juga untuknya, shabat gue,,,sahabat selamanya.

19 komentar:

  1. Hmm...Innalillahi wainailaihi rojiun,,aku ikut berduka cita ea atas sepeninggalnya Sahabat kamu " Eneng Fitri Marlianasari " , semoga amal ibadah dan perbuatannya senantiasa diterima disiNYA AMIN..And buat keluarga and orang orang terdekat yang ditinggalkan bisa tabah menerimanya termasuk kamu....

    BalasHapus
  2. Innalillahi wainailahi rojiun..
    walaupun gue ga kenal sama lo ataupun sma si eneng,,gue doain sahabat lo yang tlah mendahului kita,,,
    gue turun berduka cita/....
    Gue juga bakalan ngerasain gto, seorang shabat yang pengen ketrmu kita dan kita ga bisa kabulin dan ternyata dia dah meninggal,, gue bakaln galau-galau bgt...

    gue baca post lo dari awal mpe akhir dengan kesedihan yang menetes dari mata gue tanpa tisu,,
    gue byangin aja dh sedih bgt..
    Sekarang aja teman maupun sahabat gue dulu wktu SMP setelah lu2s dan masing2 pergi jauh yang mana dengan kesibukannya masing2 di dunia,,,udh ngerasa gue kehilangan mereka apalagi mpe gue dengar salah satu dri teman dan sahabat gue meninggal...gue bkalan sedih bgt..
    karena pengalaman gue SMP yang sangat bermakna bagi gue,,,byangin coba gue sekolah di SMP yang Favorit waktu itu dan isinya siswa dan siswi rata2 orang kaya semua hanya sebagian aja yang kurang mampu termasuk gue..gue kesekolah cuma menggunakan angkot..
    dan pulang gue salalu di bonceng teman2 dan kalo istirahat di bayarin..
    sahabat gue yang ga pernah membedakan sttus sosial.

    Semoga arwah eneng di terima di sisi-Nya dan di tempatkan di bagian tertinggi dan ternyaman.
    Amin..........amin ya robbal alamin.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. amin makasih udah au negedoain..aku jadi terharu..kayaknya kita saaan yah berasal dari keluarga yang biasa...hehehe

      Hapus
  3. Innalilahi wainnaillaihirojiun moga pihak keluarga dikasih sabar dan keihlasan menjalani hidup... amin

    BalasHapus
    Balasan
    1. aminn.....makasih yahhhhh......*sambil terisak

      Hapus
    2. ini gua kasih tisu, tangkap yak .....

      Hapus
  4. innalillahi, be strong yaa...
    doakan yg terbaik utk dia....

    BalasHapus
  5. huaaaaaaa T_T
    innalillahi. .
    RIP ya buat Eneng Fitri Marlianasari :'(
    agak susah juga masalahnya jarak ,belum lagi kalo ada kesibukan ini itu ..
    sabar yaaa ,yakin dah si eneng fitri lagi merhatiin pi ditempat yang paling indah :) aminnn

    BalasHapus
    Balasan
    1. huwaaaaa...aku juga sedih bang.....
      thanks yaaaa..udah au ngedo'ain....

      Hapus
  6. Innalillahi wainna illaihi rojiun..

    semua pasti kembali ke sang kholik..
    asli sedih bacanya phie..apalagi itu sahabat sendiri kan..kalau kmu merasa bersalah kirimkanlah dia Doa dan doa

    BalasHapus
  7. turut berbelasungkawa semoga dia sekarang tenang Di alam sana Amin, makasih sudah berkunjung

    BalasHapus
  8. salam super sahabat,
    tetap semangat dan sukses selalu ya
    ditunggu kunjungan baliknya :)

    BalasHapus
  9. hmm teringat kembali ke masa lalu, semua ini seperti kaset yg sdang diputar ulang .
    kesdihan kita sama, penyesalan kita sama .
    tapi bersyukurlah dia mash satu kota sama km .
    yg sabar ya, yg dia butuhkan skarang cuma doa yg tulus dari kita :((

    BalasHapus
  10. Innalillahi wainailahi rojiun
    yang sabar gan, mudah mudahan amal ibadahnya diterima :D

    BalasHapus
  11. innalillahi wa inna ilaihi rujiun..
    semoga amal kebaikan sahabatmu Eneng diterima dan mendapat balasan yg mulai di sisi Nya..
    kenangan manis akan seorang sahabat tak akan mudah untuk kita lupakan begitu saja,pasti akan slalu teringat sampai kapanpun..:)

    BalasHapus
  12. tetep doakan dia untuk mendapat tempat terbaik..:)

    BalasHapus

Budayakan berkomentar setelah membaca ya,,Terima Kasih

 

Nas_phie Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates